1.
Sebutkan
ciri-ciri kualitas suatu program atau sistem aplikasi komputer ?
Jawaban
:
a. Efektif : memenuhi kebutuhan user
b. Efisien : dengan sumber daya tertentu dapat menghasilkan
output informasi yang optimal
c. Ekonomis : Biaya cukup seimbang dengan hasil yang dapat
di manfaatkan.
d. Sistem Komputerisasi yang dibangun dengan prosedur
pengenmbangan sistem yang tepat.
e. Sistem aplikasi komputer yang di lengkapi dengan
dokumentasi.
f. Sistem aplikasi komputer yang terdiri dari rangkaian
kegiatan yang di lakukan secara manual / terprogram.
2.
A.
Jelaskan mengapa
diperlukan sistem pengendalian internal ?
Jawaban
:
Sistem pengendalian di perlukan karena memberikan
beberapa keuntungan bagi sebuah perusahaan yaitu :
a. Dapat memperkecil kesalahan-kesalahan data akuntansi dan
akan menghasilkan laporan yang benar.
b. Melindungi atau membatasi kemungkinan terjadinya
kecurangan dan penggelapan.
c. Menghasilkan pekerjaan yang efisien.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan.
B. Jelaskan
atau sebutkan alasan-alasan mengapa auditor perlu memahami Sistem Pengendalian Klien
?
Jawaban
:
Ø Untuk
Memenuhi standar auditing khususnya standar pelaksanaan auditing (Pengawasan
dan penelaahan yang melihat pada sistem pengendalian intern yang baik mampu
melindungi terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kesalahan atau
ketidakberesan akan terjadi.)
Ø Untuk
menentukan kemungkinan dilakukannya pemeriksaan.
Ø Untuk
menentukan luasnya atau ruang lingkup audit atau menentukan bukti-bukti audit
yang harus dikumpulkan
Ø Untuk
membantu sebagai dasar rekomendasi (jika perlu) kepada manajemen untuk
mengadakan perbaikan-perbaikan supaya SPI semakin sempurna.
3.
Sebut
& jelaskan hal-hal apa yang menjadi perhatian utama auditor sistem pada
saat memeriksa kegiatan program development life cycle pada
fase perencanaan ?
Jawaban
:
Pada
tahap perencanaan ini penting sekali menilai aspek internal
kontrol,
yang mana dapat memberikan masukan terhadap aspek resiko,
yang
pada akhirnya akan menentukan luasnya pemeriksaan yang akan
terlihat
pada audit program.
a. Menyadari masalah Kebutuhan akan proyek , biasanya
dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam
lingkungan perusahaan.
b. Mendefinisikan masalah Setelah manajer menyadari adanya
masalah.
c. Menentukan tujuan system Manajer dan analis sistem mengembangkan
suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan
pemakai.\
d. Mengidentifikasi kendala system Sistem baru dalam
pengoperasiannya tidak bebas dari kendala.
e. Membuat studi kelayakan Studi kelayakan adalah suatu
tinjauan seklias pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan
sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
f. Menyiapkan usulan penelitian system.
g. Menyetujui atau menolak proyek penelitian Manajer dan
komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan sistem yang
diusulkan, serta menentukan apakah perlu diteruskan à keputusan teruskan /
hentikan.
h. Menetapkan mekanisme pengendalian Sebelum penelitian
sistem dimulai, menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus
dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan. Bentuk dari
usulan penelitian sistem secara umum mencakup :
1.Ikhtisar eksekutif
2. Pendahuluan
3. Tujuan dan kendala sistem
4. Berbagai alternatif sistem yang mungkin
5. Proyek penelitian sistem yang disarankan
1.Ikhtisar eksekutif
2. Pendahuluan
3. Tujuan dan kendala sistem
4. Berbagai alternatif sistem yang mungkin
5. Proyek penelitian sistem yang disarankan
4.
Berikan
contoh sistem informasi di suatu perusahaan dan jelaskan pengendalian internal
yang harus ada supaya sistem informasi tersebut berjalan efektif &
bagaimana kemungkinan terjadinya resiko dari implementasi sistem informasi
tersebut ?
Jawaban
:
Sebagai contoh perusahaan yang memiliki gudang persediaan
barang jadi dimana di dalamnya telah diterapkan sistem pengendalian internal.
Sistem pengendalian/ pengawasan internal persediaan barang jadi dapat berfungsi
dengan efektif apabila terdapat struktur organisasi yang memisahkan tanggung
jawab fungsional secara tegas, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang
baik, praktek yang sehat dalam melakukan tugas dan fungsi-fungsi dalam
organisasi, serta adanya suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan
tanggung jawabnya.
Risiko yang relevan terjadi proses pelaporan persediaan
barang meliputi perubahan dalam lingkungan operasional organisasi, perubahan
dalam karyawan, perubahan dalam sistem informasi, teknologi baru, perubahan
industri besar, jalur produk baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar