Rabu, 24 Oktober 2012

AUDIT SISTEM INFORMASI

   1.     Sebutkan ciri-ciri kualitas suatu program atau sistem aplikasi komputer ?
Jawaban :
a.     Efektif : memenuhi kebutuhan user
b.     Efisien : dengan sumber daya tertentu dapat menghasilkan output informasi yang optimal
c.      Ekonomis : Biaya cukup seimbang dengan hasil yang dapat di manfaatkan.
d.     Sistem Komputerisasi yang dibangun dengan prosedur pengenmbangan sistem yang tepat.
e.      Sistem aplikasi komputer yang di lengkapi dengan dokumentasi.
f.       Sistem aplikasi komputer yang terdiri dari rangkaian kegiatan yang di lakukan secara manual / terprogram.

   2.     A.  Jelaskan mengapa diperlukan sistem pengendalian internal ?
Jawaban :
Sistem pengendalian di perlukan karena memberikan beberapa keuntungan bagi sebuah perusahaan yaitu :
a.     Dapat memperkecil kesalahan-kesalahan data akuntansi dan akan menghasilkan laporan yang benar.
b.     Melindungi atau membatasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan penggelapan.
c.      Menghasilkan pekerjaan yang efisien.
d.     Mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan.

B.  Jelaskan atau sebutkan alasan-alasan mengapa auditor perlu memahami Sistem Pengendalian  Klien ?
Jawaban :
Ø Untuk Memenuhi standar auditing khususnya standar pelaksanaan auditing (Pengawasan dan penelaahan yang melihat pada sistem pengendalian intern yang baik mampu melindungi terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kesalahan atau ketidakberesan akan terjadi.)
Ø Untuk menentukan kemungkinan dilakukannya pemeriksaan.
Ø Untuk menentukan luasnya atau ruang lingkup audit atau menentukan bukti-bukti audit yang harus dikumpulkan
Ø Untuk membantu sebagai dasar rekomendasi (jika perlu) kepada manajemen untuk mengadakan perbaikan-perbaikan supaya SPI semakin sempurna.

   3.     Sebut & jelaskan hal-hal apa yang menjadi perhatian utama auditor sistem pada saat memeriksa kegiatan program development life cycle pada  fase perencanaan ?
Jawaban :
Pada tahap perencanaan ini penting sekali menilai aspek internal
kontrol, yang mana dapat memberikan masukan terhadap aspek resiko,
yang pada akhirnya akan menentukan luasnya pemeriksaan yang akan
terlihat pada audit program.
a.     Menyadari masalah Kebutuhan akan proyek , biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
b.     Mendefinisikan masalah Setelah manajer menyadari adanya masalah.
c.      Menentukan tujuan system Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai.\
d.     Mengidentifikasi kendala system Sistem baru dalam pengoperasiannya tidak bebas dari kendala.
e.      Membuat studi kelayakan Studi kelayakan adalah suatu tinjauan seklias pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
f.       Menyiapkan usulan penelitian system.
g.     Menyetujui atau menolak proyek penelitian Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu diteruskan à keputusan teruskan / hentikan.
h.     Menetapkan mekanisme pengendalian Sebelum penelitian sistem dimulai, menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan. Bentuk dari usulan penelitian sistem secara umum mencakup :
1.Ikhtisar eksekutif
2. Pendahuluan
3. Tujuan dan kendala sistem
4. Berbagai alternatif sistem yang mungkin
5. Proyek penelitian sistem yang disarankan

   4.     Berikan contoh sistem informasi di suatu perusahaan dan jelaskan pengendalian internal yang harus ada supaya sistem informasi tersebut berjalan efektif & bagaimana kemungkinan terjadinya resiko dari implementasi sistem informasi tersebut ?
Jawaban :
Sebagai contoh perusahaan yang memiliki gudang persediaan barang jadi dimana di dalamnya telah diterapkan sistem pengendalian internal. Sistem pengendalian/ pengawasan internal persediaan barang jadi dapat berfungsi dengan efektif apabila terdapat struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang baik, praktek yang sehat dalam melakukan tugas dan fungsi-fungsi dalam organisasi, serta adanya suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawabnya.
Risiko yang relevan terjadi proses pelaporan persediaan barang meliputi perubahan dalam lingkungan operasional organisasi, perubahan dalam karyawan, perubahan dalam sistem informasi, teknologi baru, perubahan industri besar, jalur produk baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar